KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH METRO JAYA
RESOR KOTA BEKASI
SENTRA
PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU
BERBASIS TI
(TEKNOLOGI INFORMASI)
Suatu
Model Pelayanan di Polres Bekasi
I. PENDAHULUAN
Meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan Polri yang cepat, tepat, akurat,profesional
mengharuskan Polri berbenah diri dan menyesuaikan dengan dinamika tersebut. Tugas
pokok sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat membawa konsekuensi
Polri harus mampu mengimplementasikan di segala bidang yang berkaitan dengan
tata kehidupan masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi informasi (TI) juga
ikut menyumbangkan andil yang sangat
besar bagi perubahan gaya hidup, dinamika sosial masyarakat, harapan, dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
Polri khususnya dalam hal kecepatan merespon
kejadian, pengaduan, maupun hal lain yang muncul di tengah masyarakat.
Dinamika
perkembangan masyarakat yang sedemikian pesatnya didukung dengan perkembangan
teknologi informasi global merupakan suatu hal yang tidak mungkin terelakkan
lagi pada masa sekarang ini termasuk bagi Polri yang setiap saat berada
bersama, mengiringi denyut kehidupan masayarakat. Pada negara-negara maju
dengan mobilitas kehidupan masyarakat
yang sangat tinggi keberadaan teknologi informasi bukan lagi menjadi gaya hidup
namun sudah menjadi kebutuhan hidup layaknya kebutuhan sandang, pangan, dan
papan.Saat ini negara Indonesia sedang menjalani salah satu fase ke arah hal tersebut, bertolak dari perkembangan masyarakat tersebut,
Polresta Bekasi sebagai bagian dari Polri yang menjalankan perannya sebagai
pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat Kabupaten Bekasi dengan
karakteristik sebagai pusat Kawasan Industri terbesar se-Asia Tenggara berupaya
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan mengoptimalkan Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) menjadi sebuah Command Centre atau Pusat Kendali seluruh kegiatan Kepolisian di
wilayah hukum Kabupaten Bekasi. Secara sekilas dapat digambarkan bahwa Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpadu tersebut menjadisebuahOne Stop Service atau titik pelayanan
masyarakat yang membutuhkan segala bentuk
pelayanan polisi, sehingga diharapkan masyarakat tidak lagi harus di buat repot
dengan berbagai bentuk birokrasi yang memakan waktu lama.
II. TUJUAN
Mengoptimalkan
fungsi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang didukung dengan Teknologi
Informasi sebagai sebuah One Stop Service
masyarakat yang membutuhkan segala bentuk pelayanan Kepolisian baik laporan,
pengaduan dan bentuk pelayanan lainnya.
III. SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
1.
Sistem Pendukung SPKT
Sebagai cerminan sebuah Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu atau One
Stop Service maka di dalamnya terdapat gabungan dari beberapa jenis
kemampuan Teknologi Informasi diantaranya :
1.
Alarm System
2.
CTTV Online
3.
SMS
4.
Website dan Email, Face Book, dan Twitter
5.
Panggilan Darurat 110 atau 112
Adapun bentuk dari
pelayanan tersebut meliputi:
1.
Pengaduan
2.
Panggilan darurat (Telepon atau Alarm Sistem)
3.
Informasi Kepolisian
4. Layanan Pemantauan Lalu Lintas
Beberapa
layanan tersebut di designdapat diakses oleh masyarakat melalui berbagai macam media
seperti,Panggilan Telepon, SMS,E-Mail, Website,Chatting & Web mapping/ Peta Elektronik
Google Map.
2. Mekanisme Kerja
Pelayanan yang nantinya
akan di bangun di kelompokkan menjadi 4 bagian, antara lain:
A.
Panggilan Darurat
Setiap panggilan yang masuk
ke Call Center akan diterima oleh IP-PBX/PBX, selanjutnya penelpon akan
mendengarkan informasi menu pilihan seperti contoh dibawah ini:
Tekan 1 Untuk Pangilan darurat
Tekan 1 Untuk Pangilan darurat
Tekan 2 Untuk bidang reserse criminal
Tekan 3 Untuk bidang Lalu-lintas
Tekan 0 Untuk menutup
Jika pelapor
memilih menu 1 (Panggilan Darurat), IP-PBX/PBX akan mendistribusikan panggilan
tersebut ke Group Operator Call Center secara acak, jika pelapor sudah
terhubung dengan Operator Call Center, selanjutnya operator call center akan
mencatat informasi yang diperoleh dari pelapor meliputi:
1. Nama Pelapor
2. Alamat
Pelapor
3. Nomor Telepon (Untuk dihubungi)
4. Alamat TKP/Lokasi TKP
5. Jenis Laporan (Darurat/Pengaduan)
6. Uraian kejadian dan saksi-saksi
Oleh Operator
Call Center selanjutnya informasi tersebut disimpan di server, dan secara
otomatis akan tampil di Peta Monitoring dalam bentuk titik merah berkedip
sebagai indikator bahwa ada laporan darurat baru yang diterima di call center
dan menunggu untuk di proses.Petugas siaga yang selalu memantau peta
monitoring, secara otomatis mengetahui
adanya tanda merah berkedip dan secara sigap menghubungi petugas yang berada di
lapangan yang terdekat dengan kejadian dan yang berstatus available, melalui
radio HT sesuai dengan Call Sign yang tampak dipeta monitoring.Selanjutnya petugas
dilapangan melaporan hasil olah TKP ke operator Siaga di Call Center melalui
radio HT, update informasi juga akan di forward ke pelapor melalui Telepon atau
SMS sesuai dengan informasi yang dicatat oleh operator Call Center pada saat
melapor (Jika diperlukan).
B. Informasi Kepolisian
System kerja dari layanan
Informasi kepolisian adalah:
1.
Masyarakat dapat menghubungi operator call center, selain itu informasi
juga dapat diperoleh dari IVR system (Sistem akan membacakan informasi yang
dipilih oleh penelpon), fasilitas ini dapat berjalan jika pada call center
menerapkan teknologi IP-PBX.
2.
Selain menghubungi call center, masyarakat juga dapat mengakses website lantas untuk memperoleh informasi
kepolisian.
3.
SMS Pengaduan
Proses kerja dalam
menangani SMS pengaduan hampir sama dengan panggilan darurat, yang membedakan
adalah, bahwa informasi/pengaduan/laporan
yang disampaikan tidak dapat secara langsung ditampilkan melalui peta
monitoring.
4.
Pengaduan melalui Web dan
E-Mail
Proses kerja penanganan pengaduan
melalui Web dan E-mail hampir sama dengan SMS pengaduan, dalam menerapkan
pelayanan ini diperlukan standar pelaporan yang baku yang mencatumkan identitas
yang sesungguhnya, antara lain:
1. Nama Pelapor
2. Alamat Pelapor
3. Nomor Telepon Pelapor (Yang bisa dihubungi)
4.
Isi Laporan
5. Alarm Sistem
Alarm system
adalah sebuah alat yang berfungsi sebagaipenanda jika terjadi sesuatu hal , seperti mendeteksi sesorang yang
memasuki daerah tertentu secara melawan hukum, alarm ini dapat dipasang di tempat umum atau public space seperti bank, area pertokoan, hotel dan bahkan kawasan
industri seperti yang berada di wilayahKabupaten
Bekasi, adapun jenis
alarm tersebut
meliputi:
1.
Alarm tombol, alarm yang diaktifkan denganmenekan tombolnya.
2.
Alarm Motion Detection, alarm
jenis ini menggunakan CCTVsebagai input untuk mengaktifkannya, contoh dari penggunaan dari motion detection alarm :
- Jika ada seseorang yang memasuki daerah yang dianggap penting maka
system secara otomatis akan membunyikan suara.
- Alarm jenis ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan sebuah benda, apakah benda tersebut bergeser dari tempat pemantauan
atau tidak, jika terjadi perubahan posisi maka alarm akan melakukan aksi
seperti membunyikan Alarm, mengirim SMS/MMS dan lain sebagainya.
- Dan masih banyak lagi
pemanfaatan CCTV untuk alarm system.
Konsep kerja dari alarm
system yang terintegrasi dengan Sentra Pelayanan Kepolisian
Terpadu (SPKT)
adalah sebagai berikut:
Alarm system memperoleh input (dipicu) melalui
interaksi manusia (tombol
ditekan), CCTV, Sensor Panas, Asap, akan
secara otomatis menghubungi Call Center melalui media SMS atau Telepon,
selanjutnya dipeta monitoring yang berada di Command Centre
akan muncul tanda berkedip yang menandakan bahwa sebuah alarm sedang aktif.
Selanjutnya operator siaga akan
menghubungi petugas Polisi yang berada terdekat dengan
lokasi dimana alarm tersebut dipasang untuk melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP) bila ditemui
terjadinya sesuatu hal yang menyebabkan alarm di bunyikan.
Adapun skema bekerjanya systemtersebut
dapat digambarkan
dibawah ini:
|
|||||||||||||||||||
|
|
3. PERANGKAT / PERALATAN PENDUKUNG
A.
IP-PBX/PABX
IP-PBX/PABXmempunyai fungsi untuk
menghandle panggilan melalui telepon, ada banyak
perbedaan dalam
penerapan teknologi IP-PBX dengan PBX Conventional, detil keunggulan
penggunaan IP-PBX
dijelaskan dibagian bawah.
B. ALARM SYSTEM GATEWAY
Sebuah server
yang berfungsi menjembatani antara alarm system yang terpasang di tempat-tempatstrategis dengan peta
monitoring, server ini mutlak diperlukan jika akan dibangun monitoring alarmsystem secara terpusat.
C. PETA MONITORING
Peta monitoring
berfungsi untuk memplotting titik-titik kejadian (Panggilan Darurat, Alarm
Sistem), Object Vital seperti (Tempat Ibadah, Sekolah, Bank), Mobil Patroli ber GPS, PosPolisi, DaerahRawan Lalu-Lintas.Peta
monitoring dilengkapi dengan beberapa layer seperti:
1.
Layer object vital : Tempat Ibadah, Sekolah, Pertokoan, Bank, Gedung
perkantoran dan object vital lainnya.
2.
Layer Jalan: Jalan Kota, Jalan Tol, Jalan Kabupaten dan Provinsi
3.
Layer Wilayah Administrasi: Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi
Selain untuk pemanfaatan diatas, peta juga dapat
digunakan untuk keperluan-keperluan lainnya seperti dijelaskan dibawah ini:
|
D. Server Database
Server database mempunyai
fungsi untuk menyimpan data laporan kejadian yangbersumber dari masyarakat,
alarm system.
E. Jaringan LAN
Untuk
menghubungkan komputer dari ruang Call Center, dengan server danruangan dimasing-masing
fungsi.
4. Keunggulan
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dengan menggunakan Smart Centre IP-PBX.
Smart Center menyediakan berbagai
fitur dan aplikasi yang sangat penting di dalam komunikasi sehingga akan
memberikan manfaat dalam pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik. Fitur dan aplikasi Smart
Center dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Interactive Voice Response
(IVR).
Melayani dan memandu penelepon(masyarakat) untuk mendapatkan informasi
seputar kepolisian dan informasi lainnya dalam waktu 24 jam selama 7 hari, seperti informasi pengurusan SIM,
pengurusan surat ijin dan lain sebagainnya,
informasi-informasi tersebut informasikan oleh server online 24 jamtanpa membutuhkan operator.
2.
Computer Telephony
Integration (CTI). Modul CTI berfungsi sebagai jembatan antara IP-PBX dengan aplikasi
perangkat lunak lainnya, termasuk sistem IVR. CTI memegang peranan yang sangat
penting di dalam komunikasi telepon dan data. Sebuah CTI Server menangkap
pesan-pesan dari IP-PBX yang meliputi originasi panggilan, terminasi panggilan,
pemutusan hubungan (hang up), transfer, dan lainnya. Selain itu, CTI Server
juga menangkap pesan-pesan dari CTI Client kemudian memproses dan
mengirimkannya ke IP-PBX. CTI Server mendukung protokol komunikasi IAX dan
protokol komunikasi PSTN seperti FXO dan ISDN yang hendak dibangun di Polri.
3.
Automatic Call Recording
(ACD).
Pada saat pelanggan hendak berhubungan dengan seorang operator agent tertentu,
jika operator yang dituju sedang sibuk maka sistem Call Center akan memasukkan
panggilan tersebut ke dalam sebuah antrian sementara pelanggan mendengarkan
music-on-hold atau info komersial. Sistem antrian ini dirancang untuk menampung
panggilan yang tidak dapat dilayani oleh sejumlah operator agent yang ada
karena sedang tidak ready atau karena sedang online. Sistem ini didukung oleh
modul ACD yang secara otomatis akan menghubungkan panggilan ke operator agent
yang dituju dan telah siap menerima panggilan.
4.
Call Recording System (CRS). Berfungsi untuk merekam sebagian atau semua percakapan
yang dilakukan antara agent dengan masyarakat, sangat baik digunakan untuk
keperluan dokumentasi atau pelacakan informasi dalam hal melayani keluhan atau
komplain dari masyarakat.
5.
Silent Monitoring. Digunakan oleh supervisor
atau manajer call center untuk mendengarkan percakapan antara agent dengan
masyarakat tanpa diketahui oleh agent bersangkutan, sangat baik untuk
mengetahui kinerja agent dalam memberikan layanan kepada pelanggan
6. Agent DesktopAdalah aplikasi untuk
digunakan oleh petugas Polisi ,sistem inidiintegrasikan
dengan Softphone. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, seorang petugasharus terlebih dahulu memasukkan login
dan password.
Fitur-fitur dari aplikasi Agent Desktop :
·
Pop Up Screen Agent, berfungsi untuk
menampilkan informasi penelpon, nomortelepon, (Nama, Alamat
dan Keterangan, jika sudah di entry dalam database).
·
Softphone dilengkapi dengan
tombol-tombol Ready, AUX yang diperuntukkan bagi Agent yang hendak meninggalkan
meja kerja, ACW diperuntukkan bagi Agent untuk menandakan sedang mengerjakan
pekerjaan lain setelah menerima panggilan telepon, Accept Call, Hangup Call, Transfer
Call, Logout, serta tombol untuk mengatur volume Input dan Output. Softphone
dilengkapi juga dengan Dial Pad untuk melakukan panggilan Outbound.
·
System Reminder, yaitu aplikasi yang terintegrasi di
dalam Agent Desktop untuk mengingatkan Agent melakukan suatu kegiatan di
kemudian waktu. Aplikasi akan memunculkan sebuah pop up window pada waktu yang
telah diset oleh Agent.
·
Call History, yaitu bagian dari halaman
di dalam aplikasi Agent Desktop yang menyediakan informasi histori panggilan
incoming atau outgoing selama seorang Agent dalam keadaan login.
7. Live
Monitoring and Manager Desktop
Adalah aplikasi desktop yang digunakan
oleh manajer atau supervisor sistem Call Center untuk melakukan monitoring secara langsung terhadap
panggilan yang masuk, monitoring penanganan panggilan
oleh Agent, serta monitoring aktifitas Agent. Untuk menggunakan
aplikasi ini, seorang manager atau supervisor terlebih dahulu memasukkan login dan
password.Aplikasi dilengkapi dengan tombol-tombol Ready, Not Ready, Logout,
Accept, dan Hangup.
8. Integrasi GPS Trackingpada Call Center
GPS Tracking adalah teknologi pemantau
pergerakan sebuah obyek, seperti kendaraan (mobil, motor,
sepeda), hewan
bahkan manusia, dengan memasang alat tersebut pada obyek target, maka pergerakan
dari object tersebut akan dapat diketahui melalui peta
monitoring, peralatan GPS dapat
disetting setiap berapa detik, menit, atau jam untuk mengirim
informasi ke pusat monitoring, informasi-informasi yang akan dikirimkan kepusat adalah :
·
Posisi koordinat (Latitude, Longitude)
·
Kecepatan
·
Ketinggian
·
Jam Sistem GPS
·
Arah
Media pengiriman informasi dari diatas
ke pusat monitoring melalui jaringan telepon sellular, baik melalui
teknologi SMS atau GPRS/3G
Mekanisme kerja GPS
Seperti yang digambarkan diatas Perangkat GPS memperoleh informasi
koordinat, kecepatan, Ketinggian dan lainnya dari Satelit, informasi-informasi
tersebut selanjutnya dikirim ke pusat monitoring melalui jaringan GPRS/SMS
Provider seluler, oleh provider selular informasi tersebut diteruskan ke server
tujuan yang sesuai.Informasi yang telah diterimaolehserver monitoring dari
provider seluler akan diupdate didatabase dan divisualisasikan pada peta
monitoring dalam bentuk Icon Mobil atau Motor.
Perangkat GPS dalam
mengirimkan informasinya tidak tergantung dengan satu provider selluler namun
dapat di implementasikan dengan semua teknologi provider sellular seperti
(Telkomsel, XL, Indosat dan provider lainnya yang mendukung teknologi GPRS dan
SMS untuk keperluan navigasi).
Berikut ini adalah beberapa fitur penting yang ada pada perangkat GPS Tracking:
·
Recording System
Setiap pergerakan mobil akan selalui tercatat dalam system database,
sehingga informasi
dapat tersimpan dengan baik.
·
History
History berfungsi untuk
menampilkan rekaman pergerakan object bergps, lama penyimpanan bias dilakukan secara unlimiter artinya tidak ada batasan
waktu, sehingga informasi setelah
pemasangan alat tersebut hingga saat ini tercatat dengan baik.
·
Car Control
GPS Device mempunyai fitur untuk
mengendalikan mobil jarak jauh, seperti mengunci pintu , mematikan
kendaraan.
·
Zone Alarm Detection
Setiap object yang telah terpasang
alat GPS dapat dibatasi pergerakannya, sehingga akan mengeluarkan sebuah
informasi jika object tersebut bergerak keluar dari batas area yang telah ditentukan.
·
Auto Backup Track
Adalah kemampuan perangkat GPS untuk menyimpan informasi tracking
pada memori penyimpan sementara
jika perangkat GPS tidak mendapatkan signal GSM, setelah mendapatkan signal kembali
data segera dikirim keserver.
9. INTEGRASI CCTV DENGAN CALL
CENTER
CCTV kepanjangan dari Circuite
Closed Television, adalah sebuah teknologi pemantau (surveillance system) yang memanfaatkan
teknologi kamera sebagai input dan Televisi atau Komputer sebagai Output (viewer).Seiring dengan kemajuan
perkembangan teknologi,CCTV tidak
hanya dapat dipantau dari Televisi atau Komputer,tetapi juga dapat diakses
melalui Handphone, dengan CCTV ini
kita dapat memantau suatu object seperti, Rumah, Perkantoran, Jalan raya,
Lokasi penambangan dan lain sebagainya secara real time kapanpun dan
dimanapun.Kecanggihan teknologi CCTV
tidak berhenti sampai disitu,dengan mengintegrasikan jaringan internet mobile.
CCTV juga dapat dimanfaatkan
untuk memantau suatu object (jalan raya) secara mobile, mungkin yang menjadi
pertanyaan adalah berapa besar biaya langganan internet mobile seperti VSAT, lagi-lagi dengan kecanggihan dan
kemajuan perkembangan teknologi kompresi real time memungkinkan kita untuk
mengirim data video dengan bandwidth yang sangat kecil sekitar 30 Kbps, dengan
kebutuhan tersebut tidak mengharuskan kita untuk menggunakan VSAT untuk mengirimkan data video ke
pusat monitoring.
Selain mempunyai
fungsi seperti yang dijelaskan diatas, CCTV juga dapat di gunakan untuk
kepentingan lainnya, seperti image processing/image analisis untuk menghasilkan
sebuah system:
1. Informasi kemacetan lalulintas secara otomatis
2. Penghitung lalulintas mobil
3. Mengetahui kecepatan sebuah mobil
4. Melakukan statistik klasifikasi mobil yang
lewat jalur tertentu
5. Pemantauan benda
6. Pemantauan area/lokasi
10. Automatic Traffic Report System
Adalah salah satu contoh pemanfaat
teknologi CCTV untuk keperluan monitoring traffic secara otomatis, berikut ini adalah
penjelasansingkat proses kerjanya:
Lokasi yang akan dipantau
kemacetan lalu-lintas dipasang sebuah CCTV
IP atau Analog, selanjutnya secara riil time
gambar akan dikirim ke server untuk dilakukan(Image Analisys / Image processing)untukmengetahuitingkatkemacetanberdasarkan
object yang bergerak, dari hasil Image Analisys, server akan melakukan action seperti melakukan update Peta Traffic Monitoring mengubah warna
menjadi merah jika arus lalu-lintas padat, warna kuning jika arus
lalulintas dalam kategori sedang dan warna hijaujika
arus lalulintas lancar. Selain itu server juga dapat mengirimkan informasi berupa SMS atau Internet Messenger ke nomor atau ID messenger yang telah ditentukan.
|
|||||
11. Integrasi Smart Alarm System dengan Call
Center
Smart
Alarm System adalah sebuah system yang dirancang untuk dapat melakukan
monitoring object vital seperti Pergudangan, Perumahan, Toko Emas, dan Bank.
Smart Alarm System akan melakukan aksi jika dipicu oleh beberapa hal :
1. Penekanan tombol
2. CCTV, Image Processing
3. Sensor
panas, asap atau air
Jika
alarm menerima dari ketikan input diatas, maka smart alarm system akan
menghubungi call center melalui
jaringan SMS, GPRS, ataupun autodial ke server call center.
IV. PENUTUP
Demikian
proposal ini kami buat semoga dapat memberikan gambaran mengenai system dan metode
serta cara bekerja sebuah Sentra Pelyanan Kepolisian Terpadu yangdidukung
dengan teknologi informasi, dengan berbagai macam keunggulan yang mampu
memperpendek jarak komunikasi antara Polisi dan masyarakat. Disamping itu
keberadaannya juga mampu memberikan pelayanan Kepolisian yang mudah,
cepat, akurat, tepat dan bersahabat,
sesuai dengan tugas Polisi sebagai pelindung, pengayom danpelayan masyarakat
sepertinya konsep tersebut dapat semakin menghadirkan peran dan keberadaan
Polisi di tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar